Halaman

Kamis, 14 November 2013

Jalur Sutera yang Tandus


 Jazirah Arabia, dan Makkah khususnya, dikenal sebagai daerah yang sangat tandus, kering, dan gersang. Kota ini terletak sekitar 330 meter di atas permukaan laut atau sekitar 39-40 derajat garis Bujur Timur dan 21-22 derajat garis Lintang Utara. Jaraknya dari Kota Jeddah sekitar 74 kilometer (km), dan 80 km dari Thaif, 470 km dari Madinah, 990 km dari Riyadh.
Berdasarkan sensus tahun 2008, jumlah penduduk Kota Makkah mencapai 7,7 juta jiwa, atau sekitar 15 persen penduduk kota Jakarta.
Di sebelah timur, lembah ini dibentengi oleh Gunung Abu Qubais; diselatan oleh Gunung Abi Hadidah dan Gunung Khundamah; dan di utara oleh Gunung al Falj, Gunung Qaida'an, Gunung Hindi, Gunung Lu'lu, dan Gunung Kada yang merupakan gunung tertinggi. Dari gunung Kada inilah Nabi Muhammad SAW beserta kaum Muslimin memasuki Kota Makkah dalam peristiwa Fath Makkah (pembebasan Kota Makkah) pada bulan Muharram tahun 8 Hijriyah.
Dalam Ensiklopedia Islam disebutkan, dahulu untuk memasuki Kota Makkah hanya ada tiga jalan melalui tiga celah, yakni celah utara di kaki Gunung Al Falj, celah barat menuju Laut Merat, dan celah selatan menuju Yaman.
Namun demikian, Kota Makkah dikenal pula sebagai kota perniagaan. Ia menjadi jalur sutera perdagangan bangsa-bangsa di daerah Jazirah Arabia.
Sebagai daerah yang terkenal dengan kegersangannya, Kota Makkah tidak cukup subur untuk dijadikan lahan pertanian. Hasil pertanian justru datang dari berbagai kota di sekitarnya. Usaha pertanian yang ada di antaranya kurma, kacang-kacangan, palawija, dan anggur.
Namun demikian, kondisi itu tak mengurangi semangat masyarakat Arab dan sekitarnya untuk melakukan transaksi perdagangan di Kota Makkah. William Montgomery Watt dalam karyanya yang berjudul The Historical of Muhammad, mengatakan, perekonomian Makkah pada waktu itu sudah tergolong maju dan kaya. Kota Makkah telah menjadi kota dagang internasional yang dilalui tiga jalur besar perdagangan dunia, yakni Romawi dan India, Romawi dan Persia, serta Syam dan Yaman.
Komoditas yang diperdagangkan antara lain gandum, zaitun, anggur yang didatangkan dari Syam, emas, perak, batu mulia, kuningan, gading, kayu gaharu, rempah-rempah, kain sutera, kain katun, perabotan perak, dan tembaga yang diimpor dari India dan Cina.
Adapun profesi penduduk Makkah lainnya adalah sebagai pembuat senjata perang (tombak, pedang, baju besi, busur dan panah)dan peralatan rumah tangga yang terbuat dari besi. Sebagian lagi menjadi beternak, pengembala dan pemburu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar