Jazirah Arabia, dan Makkah khususnya, dikenal sebagai
daerah yang sangat tandus, kering, dan gersang. Kota ini terletak sekitar 330
meter di atas permukaan laut atau sekitar 39-40 derajat garis Bujur Timur dan
21-22 derajat garis Lintang Utara. Jaraknya dari Kota Jeddah sekitar 74
kilometer (km), dan 80 km dari Thaif, 470 km dari Madinah, 990 km dari Riyadh.
Berdasarkan sensus tahun 2008, jumlah penduduk Kota
Makkah mencapai 7,7 juta jiwa, atau sekitar 15 persen penduduk kota Jakarta.
Di sebelah timur, lembah ini dibentengi oleh Gunung
Abu Qubais; diselatan oleh Gunung Abi Hadidah dan Gunung Khundamah; dan di
utara oleh Gunung al Falj, Gunung Qaida'an, Gunung Hindi, Gunung Lu'lu, dan
Gunung Kada yang merupakan gunung tertinggi. Dari gunung Kada inilah Nabi
Muhammad SAW beserta kaum Muslimin memasuki Kota Makkah dalam peristiwa Fath
Makkah (pembebasan Kota Makkah) pada bulan Muharram tahun 8 Hijriyah.
Dalam Ensiklopedia Islam disebutkan, dahulu untuk
memasuki Kota Makkah hanya ada tiga jalan melalui tiga celah, yakni celah utara
di kaki Gunung Al Falj, celah barat menuju Laut Merat, dan celah selatan menuju
Yaman.
Namun demikian, Kota Makkah dikenal pula sebagai kota
perniagaan. Ia menjadi jalur sutera perdagangan bangsa-bangsa di daerah Jazirah
Arabia.
Sebagai daerah yang terkenal dengan kegersangannya,
Kota Makkah tidak cukup subur untuk dijadikan lahan pertanian. Hasil pertanian
justru datang dari berbagai kota di sekitarnya. Usaha pertanian yang ada di
antaranya kurma, kacang-kacangan, palawija, dan anggur.
Namun demikian, kondisi itu tak mengurangi semangat
masyarakat Arab dan sekitarnya untuk melakukan transaksi perdagangan di Kota
Makkah. William Montgomery Watt dalam karyanya yang berjudul The Historical
of Muhammad, mengatakan, perekonomian Makkah pada waktu itu sudah tergolong
maju dan kaya. Kota Makkah telah menjadi kota dagang internasional yang dilalui
tiga jalur besar perdagangan dunia, yakni Romawi dan India, Romawi dan Persia,
serta Syam dan Yaman.
Komoditas yang diperdagangkan antara lain gandum,
zaitun, anggur yang didatangkan dari Syam, emas, perak, batu mulia, kuningan,
gading, kayu gaharu, rempah-rempah, kain sutera, kain katun, perabotan perak,
dan tembaga yang diimpor dari India dan Cina.
Adapun profesi penduduk Makkah lainnya adalah sebagai
pembuat senjata perang (tombak, pedang, baju besi, busur dan panah)dan
peralatan rumah tangga yang terbuat dari besi. Sebagian lagi menjadi beternak,
pengembala dan pemburu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar