Halaman

Minggu, 10 November 2013

Makkah dalam Dinasti Islam


602-680 M: Muawiyah bin Abu Sufyan, khalifah ke1 Muawiyah, Makkah sangat diperhatikan, Ka'bah diperbaiki, bidang pertanian dikembangkan, dan sumur serta dam dibangun untuk menampung air.
680-683 M: Yazid I. Pemberontakkan oleh Abdullah bin Zubair yang membuat markas di Masjid Al Haram, Ka'bah sempat rusak.
684-685 M: Marwan bin Hakam, Makkah menjadi tempat pertemuan para penyair disamping tempat ibadah.
705-715 M: Al Walid I, ia merancang pembangunan Masjid Al Haram di sekitar Ka'bah.
744-750 M: Marwan II. Pada tahun 744 M, kaum Khawarij memberontak di Makkah.
786-809 M: Harun Al Rasyid (Abbasiyah), Makkah dan Madinah sangat makmur, para khalifah sering berhaji dan membagikan kekayaannya di Makkah.
813-833 M: Al Ma'mun, kaum Alawiyyin melakukan pemberontakan dan mencuri barang-barang di Ka'bah.
929 M: Kaum Qaramitah (Syiah radikal) memberontak di Makkah serta membunuh ribuan orang sipil dan mencuri Hajar Aswad.
976 M: Dipimpin oleh dinasti Fatimiyyah dari Mesir.
1221-1788 M: Syarif Katada dan keturunannya menguasai Makkah.
1804-1806 M: Kaum Wahabi menguasai Makkah. Mereka menurunkan kiswah Ka'bah karena menganggap itu bid'ah. Makkah dan Madinah sempat kacau.
1924 M: Abdul Aziz bin Saud, Sultan Nejd yang juga pengikut Wahabi menguasai Makkah.
1925 M: Abdul Aziz bin Saud menguasai Makkah dan Madinah (Desember 1925 M).
1926 M: Abdul Aziz menjadi raja (Januari) di Semenanjung Arabia. Dinasti Saud hingga kini menguasai kota Makkah dan Madinah dan menamakan kedua kota itu dengan Haramayn (dua kota suci).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar